22 Cara Mencegah Hipotermia di Gunung Berhawa Dingin
22 Cara Mencegah Hipotermia di Gunung Berhawa Dingin
Bagi orang orang yang berjiwa petualang yang menyukai
tantangan alam dan medan yang sulit dan terjal, pegunugan adalah target
terbaik mereka untuk ditaklukan.Namun keadaan gunung tidak seindah dan
semudah yang dibayangakan. Banyak para petualang mampu menaklukan
ketinggian, curamnya wilayah dan tajamnya lintasan yang harus dilalui
tetapi kebanyakan tidak mampu melanjutkan perjalnan ketika harus melawan
dinginnya udara yang kerab menyebabkan hipotermia. Inilah beberapa
perlengkapan yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan petualangan di
wilayah pegunungan atau gunung, agar terhindar dari serangan hawa
dingin yang memicu munculnya kasus hipotermia
Pemahaman tentang hipotermia hendaknya harus benar benar dikuasai sebelum melakukan aktifitas petualangan di daerah pegunungan. Karena memiliki kemampuan untuk mengatasi dan mencegah serangan hipotermia lebih penting daripada rencana menentukan wilayah gunung mana yang akan menjadi target penaklukan.
- Jaket tebal. Membawa perlengkapan jaket tebal berbahan wool atau ada polar didalamnya agar senantiasa dapat mengahangatkan tubuh saat dingin menyerang terutama pada malam hari dan pada saat hujan turun.
- Selimut tebal. Membawa selimut yang cukup tebal untuk menutupi seluruh tubuh agar dapat memberi efek 2 kali lebih hangat ketika tubuh sudah memakai jaket.
- Pelindung kepala. Membawa pelindung kepala atau topi yang terbuat dari bahan wool atau spandex agar suhu disekitar kepala tetap terjaga kehangatannya
- Sarung tangan. Membawa sarung tangan agar dapat menghangatkan daerah jemari tdan pergelangan tangan agar terhindar dari udara dingin yang kerab membuat tangan menajdi dingin dan gemetaran.
- Kaus kaki. Membawa kaus kaki sebagai pelengkap tidur dimal hari agar daerah kaki terbebas dari udara dingin yang kerap membaut seseorang sulit untuk bisa tidur dengan nyenyak. ( Baca : Kaki sering kram saat tidur malam – Cara menghilangkan bau kaki – Penyebab varises )
- Syal. Membawa syal jika diperlukan karena dapat berguna untuk menghalau rasa dingin pada daerah leher pada udara malam .
- Matras. Membawa matras yang dapat dilipat tetapi mempunyai bahan dasar nahan yang tebal dan mempunyai efek menghangatkan tubuh ketika tidur malam agar suhu tubuh tetap hangat .
- Obat-obatan dan supplemen. Membawa perlengkapan obat obatan herbal seperti vitamin C, multivitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh , membawa antibiotik dan cairan antiseptik untuk pengobatan luka jika terjadi musibah atau kecelakaan pada saat mendaki gunung. ( Baca : Penyakit akibat kekuranan vitamin C – Makanan yang mengandung vitamin C – Bahaya akibat kekurangan vitamin )
- Bekal minuman. Membawa minuman instan yang mempunyai efek menghangatkan seperti minuman herbal jahe, kunyit asam atau susu jahe dan minuman yang terbuat dari madu.
- Obat anti masuk angin. Membawa obat gosok tradisonal atau minyak kayu putih atau telon agar tubuh tetap hangat dan stabil yang dapaat dibalurkan padaa punggung dan dada agar suhu tubuh tidak terpengaruh dengan udara dingin pada malam dan dini hari. ( Baca : Cara mencegah masuk angin dan perut kembung – Gejala masuk angin – Cara mengobati masuk angin )
- Jas hujan. Membawa jas hujan untuk antisipasi ketika turun hujan, karena jika turun hujan pada saat sedang berjalan diarea pegunungan maka udara dingin akan menyerang tanpa bisa kira tolak.
- Tenda. Membawa tenda yang berstandar nasional artinya memiliki kekuatan dan berbahan anti air agar ketika hujan turun yang disertai angin , seluruh para petualang dapat aman berada didalamnya.
- Senter. Membawa lampu senter untuk pencahayaan pada tempat tempat yang gelap dan curam dan untuk penggunaan kode morse atau kode minta bantuan pada pihak lain yang berada dekat ataoun jauh dari tempat para petualang berkemah.
- Peta atau kompas. Membawaa peta atau catatan tentang wilayah yang akan disinggahi agar dapat mudah mencari jalan pulang jika petualangan telah berakhir.
- Lotion anti nyamuk. Jika memungkinkan boleh membawa lotion nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk yang bisa dipastikan akan mengganggu ketika anda akan berangkat tidur malam. ( Baca : Bahaya obat nyamuk )
Pemahaman tentang hipotermia hendaknya harus benar benar dikuasai sebelum melakukan aktifitas petualangan di daerah pegunungan. Karena memiliki kemampuan untuk mengatasi dan mencegah serangan hipotermia lebih penting daripada rencana menentukan wilayah gunung mana yang akan menjadi target penaklukan.
Inilah tips cara mencegah agar terhindar hipotermia ketika berada diwilayah pegunungan :
Baca : Suhu tubuh normal
Tubuh menggigil secara perlahan lahan
Kulit terasa dingin dan berwarna pucat atau kemerahan
Kehilangan keseimbangan koordinasi tubuh misalnya tidak mampu memakai sepatu sendiri.
Merasa gelisah dan panik
Kulit mulai terasa tebal dan seperti mati rasa
Emosi tidak terkendali seperti orang yang terkena stres. ( Baca : Cara menghilangkan stres – Penyebab stres berkepanjangan )
Bicara tidak jelas dan berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti
Jika semua tanda tanda hipotermia tersebut ada pada seseorang atau anda alami sendiri, berati anda harus sigap dan cepat mencegah segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi lebih buruk lagi. Lakukan langkah langkah penting yang sudah dijelaskan diatas.
Memilih Waktu Pendakian
Serangan hipotermia dinilai sangat berbahaya jika tidak ada satu orangpun yang mengetahui cara mengatasinya, karena biasanya korban dari hipotermia akan mengalami kematian jika tidak segera mendapat pertolongan medis. Kematian dapat terjadi jika tubuh mengalami bahaya dehidrasi dan gange yaitu dimana kondisi tubuh telah terjadi pembusukan. Hal itu disebabkan oleh jaringan yang telah membusuk tersebut terlalu lama terkena efek dingin dan menyebabkan pembuluh darahnya pecah dan mengalami peradangan yang beku. Kondisi ini sangat mengerikan karena dapat mengakibatkan anggota tubuh tersebut diamputasi. Cara tepat untuk menghindari hiportemia adalah memilih waktu pendakian yang tepat. Berikut ini adalah cara tepat menentukan waktu pendakian:
Tubuh yang bergerak dipagi hari dibawah sinar matahari dapat mendorong oksigen untuk masuk lebih banyak lewat saluran pernafasan dan sinar matahari dapat memperkuat jaringan tulang agar dapat lebih kuat dan padat. Cahaya matahari dapat menghangatkan tubuh, mengatur suhu tubuh agar stabil pada malam hari dan akan menyimpan energi didalam tubuh untuk kemudian digunakan pada malam hari yaitu tubuh agar tetap bugar dan berstamina.
Itulah beberapa cara mencegah hipotermia di gunung yang perlu kita ketahui. Hipotermia yang terjadi pada wilayah pegungunagn sama bahayanya dengan hipotermia yang sering terjadi dinegara negara yang bersalju karena pada dasarnya hipotermia menyerang pembuluh darah dan aliran darah sehingga dapat membeku dan mengganggu kinerja organ tubuh lain.
sumber : http://halosehat.com
- Menggunakan Pakaian Penghangat
- Matras untuk Alas Tidur
- Penggunaan Obat Gosok
Baca : Suhu tubuh normal
- Api Unggun
- Perendaman Kaki
- Jas Hujan
- Cara Pembuatan Api Unggun
Gejala Awal Hipotermia di Gunung
Berikut ini adalah gejala hiportemia yang harus diwaspadai :Jika semua tanda tanda hipotermia tersebut ada pada seseorang atau anda alami sendiri, berati anda harus sigap dan cepat mencegah segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi lebih buruk lagi. Lakukan langkah langkah penting yang sudah dijelaskan diatas.
Memilih Waktu Pendakian
Serangan hipotermia dinilai sangat berbahaya jika tidak ada satu orangpun yang mengetahui cara mengatasinya, karena biasanya korban dari hipotermia akan mengalami kematian jika tidak segera mendapat pertolongan medis. Kematian dapat terjadi jika tubuh mengalami bahaya dehidrasi dan gange yaitu dimana kondisi tubuh telah terjadi pembusukan. Hal itu disebabkan oleh jaringan yang telah membusuk tersebut terlalu lama terkena efek dingin dan menyebabkan pembuluh darahnya pecah dan mengalami peradangan yang beku. Kondisi ini sangat mengerikan karena dapat mengakibatkan anggota tubuh tersebut diamputasi. Cara tepat untuk menghindari hiportemia adalah memilih waktu pendakian yang tepat. Berikut ini adalah cara tepat menentukan waktu pendakian:
- Pagi Hari
Tubuh yang bergerak dipagi hari dibawah sinar matahari dapat mendorong oksigen untuk masuk lebih banyak lewat saluran pernafasan dan sinar matahari dapat memperkuat jaringan tulang agar dapat lebih kuat dan padat. Cahaya matahari dapat menghangatkan tubuh, mengatur suhu tubuh agar stabil pada malam hari dan akan menyimpan energi didalam tubuh untuk kemudian digunakan pada malam hari yaitu tubuh agar tetap bugar dan berstamina.
- Menghindari Mendaki Sehabis Maghrib
Itulah beberapa cara mencegah hipotermia di gunung yang perlu kita ketahui. Hipotermia yang terjadi pada wilayah pegungunagn sama bahayanya dengan hipotermia yang sering terjadi dinegara negara yang bersalju karena pada dasarnya hipotermia menyerang pembuluh darah dan aliran darah sehingga dapat membeku dan mengganggu kinerja organ tubuh lain.
sumber : http://halosehat.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar