Mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu
6 Hal Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu
April 7th, 2016 by Aliko Sunawang
Menurut beberapa pendaki, pendakian Gunung Lawu via Cemoro
Sewu adalah yang paling mudah jika dibandingkan beberapa jalur lain
seperti Cemoro Kandang dan Candi Cetho. Tapi, semudah-mudahnya pendakian
Gunung Lawu via Cemoro Sewu, tetap saja melelahkan
Hampir semua bagian track pendakian di Cemoro Sewu berupa jalan berbatu. Inilah yang
menjadi tantangan paling berat karna kita mau tak mau harus berjalan
selangkah demi selangkah. Bahkan saat turun. Mau sedikit berlari juga
cukup beresiko karna kalau terpeleset, susah untuk dibayangkan bagimana
jadinya.
Jalur Cemoro Sewu sendiri bisa dikatakan sebagai jalur pendakian
favorite di Gunung Lawu. Base camp Cemoro Sewu merupakan kawasan wisata
yang mana setiap sore biasanya akan banyak orang yang nongkrong di
pinggir jalan untuk ngadem sambil menikmati berbagai jananan seperti
pentol bakso atau jagung bakar. Kios-kios yang menjual berbagai souvenir
juga banyak terdapat di kawasan ini.
Jika kamu ingin mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu untuk pertama kali, berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu tahu
1. KTP mu akan ditahan
Sejak peristiwa kebakaran yang terjadi pada musim kemarau panjang
tahun 2015 lalu, aturan pendakian di Gunung Lawu semakin diperketat.
Pasca kebakaran tersebut jalur Cemoro Sewu sempat beberapa kali ditutup
untuk memulihkan ekosistem yang ada. Setelah dibuka, beberapa aturan
baru mulai diterapkan. Salah satunya adalah dengan menahan KTP para
pendaki. Entah apakah penahanan KTP ini ada hubungannya dengan kebakaran
atau tidak, yang jelas tujuannya pasti baik.
Jika kamu mendaki bersama beberapa teman, kamu cukup mengumpulkan
satu KTP saja. Dalam satu kelompok, kita diperbolehkan hanya
mengumpulkan satu KTP.
2. Persiapan fisik hukumnya wajib
Walau beberapa pendaki mengatakan bahwa jalur Cemoro Sewu relatif
mudah dibandingkan beberapa jalur lain, tapi mudahnya jalur pendakian
Gunung Lawu tetaplah susah. Ada 5 buah pos yang akan kita lewati sebelum
sampai ke puncak dengan waktu tempuh masing-masing pos sekitar 1,5 jam.
Di awal-awal kita akan dihadapkan pada track berbatu yang tertata rapi.
Kelihatannya pendakian akan berjalan mudah saat kita melewati track
awal ini. Namun, setelah kita melewati pos 1, track batu yang tadinya
tertata rapi berubah menjadi bongkahan batu-batu besar. Track seperti
inilah yang akan kita lewati sepanjang perjalanan dari pos 1 sampai pos 5
Perjalanan sepanjang pos 1 sampai 5 akan semakin berat karna
kemiringan medan pendakian yang lebih dari 50 derajat dan konstan. Kita
tidak akan menemui track datar sama sekali. Disinilah kekuatan fisik dan
mental kita akan diuji. Melihat medan yang demikian, maka mempersiapkan
fisik adalah hal yang wajib sebelum kamu memutuskan untuk melakukan
pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu
3. Bawa logistik secukupnya
Salah satu hal yang paling disukai para pendaki jika melakukan
pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu mungkin adalah banyaknya warung di
beberapa pos pendakian. Bahkan, ada penjual makanan yang rela
capek-capek mendaki sambil menggendong bakul berisi nasi dan gorengan,
demi mengais rejeki. Kecuali di pos 3 dan 4, semua pos pendakian di
Gunung Lawu via Cemoro Sewu ada bangunan permanen untuk warung, namun
tidak semua warung tersebut buka setiap saat. Warung-warung tersebut
biasanya akan buka pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu karna pada
hari-hari tersebut jumlah pendaki biasanya akan lebih banyak
Nah, dengan banyaknya warung yang ada di sepanjang jalur pendakian,
kita tak perlu membawa logisik yang terlalu banyak saat mendaki Gunung
Lawu via Cemoro Sewu. Cukup membawa logisik seperlunya saja. Kalau lapar
kamu bisa mampir ke warung-warung yang ada di setiap pos. Hitung-hitung
turut mendukung perputaran ekonomi penduduk lokal.
4. Perihal mendirikan tenda
Kecuali di pos 4, semua pos di jalur Cemoro Sewu terdapat bangunan
semacam pendopo yang bisa digunakan para pendaki untuk beristirahat.
Banyak pendaki yang pada akhirnya menjadikan pendopo-pendopo tersebut
sebagai tempat bermalam, beberapa dari mereka bahkan mendirikan tendan
di pendopo tersebut. Kegiatan mendirikan tenda di pendopo ini sebenarnya
kurang etis karna bisa mengurangi space dan kesannya pendopo tersebut
hanya milik kelompok tertentu.
Ada aturan baru tidak tertulis yang diterapkan pada masing-masing
pendopo di tiap-tiap pos. Para pendaki kini dilarang untuk mendirikan
tenda di pendopo.
5. Sumber air
Salah satu hal menyenangkan lain dari jalur Cemoro Sewu adalah adanya
dua sumber yang bisa kita manfaatkan untuk berbagai keperluan.
Warung-warung yang ada di pos pendakian juga memanfaatkan kedua sumber
air ini. Dua sumber air tersebut adalah sebuah sendang di pos banyangan 3
(sebelum pos 1) serta di atas pos 5 (sebelum puncak)
6. Keindahan Gunung Lawu baru akan kita dapatkan setelah sampai pos 4
Perjalanan paling berat dalam pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu
adalah dari pos 1 sampai pos 4. Medan yang kita lewati hanyalah berupa
bebatuan yang terus menanjak dan menanjak. Pemandangan yang akan kita
dapatkan juga biasa-biasa saja. Alih-alih padang rumput, kita hanya akan
disuguhi pemandangan batu-batu cadas
Pemandangan indah baru akan kita dapatkan setelah sampai di pos 4.
Rangkainan bukit yang berada di sebelah selatan Gunung Lawu tampak
begitu cantik dari pos 4. Sementara di sebalah timur, beberapa gunung
yang berada di propinsi Jawa Timur mulai menunjukkan “batang hidung”
nya. Setelah sampai pos 5, pemandangan akan terlihat lebih indah lagi.
Padang rumput hijau nan cantik akan mulai menyambut perjalanan. Juga
pohon-pohon bunga edelweis. Setelah melewati pos 5, Gunung Lawu baru mau
menunjukkan keindahannya. Perjalananpun akan menjadi lebih ringan.
Untuk mencapai puncak Hargo Dumilah, kita harus melewati sebuah bukit
yang cukup tinggi.
Dari Hargo Dumilah, kita bisa menyaksikan keindahan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Indescribable
BONUS
sumber : http://www.yukpiknik.com
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar