GUIDE NAIK GUNUNG # MERBABU # LAWU # PRAU # SEMERU # DST # 085.643.455.685 # 7A722B86

Kami adalah salah satu penyedia jasa layanan pemandu dan event organizer naik Gunung di Pulau Jawa. Kami juga menyediakan beberapa jadwal pendakian yang bisa diakses dan diakses dalam website ini. Gunung yang sering kami kunjungi diantaranya Gunung Merbabu, Gunung Prau, Gunung Lawu, dan lainnya.

GUA PINDUL # RAFTING OYA # OFFROAD # GUA INDAH # GUA SI OYOT # 085.643.455.685 # 7A722B86

Kami adalah salah satu agen resmi reservasi Gua Pindul, Rafting Oya dan Off Road. Keuntungan reservasi melalui kami ialah mendapatkan penawaran terbaik dari kami dan tanpa antri. #Pemandu Lokal #Transport Lokal 'PAJERO' #Ban #Pelampung #Asuransi #Wedang Pindul #Toilet Banyak #Parkiran Luas

TELAGA WARNA # KAWAH SIKIDANG # GUNUNG SIKUNIR # 085.643.455.685 # 7A722B86

Dieng Plateau mempunyai potensi alam yang luar biasa indahnya sehingga sangat kami sarankan untuk mengunjunginya. Selain Telaga Warna, Kawah Sikidang dan Candi Arjuna dalam beberapa bulan terakhir baru booming Gunung Sikunir dan Gunung Prau

RESTO INDRAYANTI # MALIOBORO # PRAMBANAN # BOROUBUDUR # 085.643.455.685 # 7A722B86

Resto Indrayanti merupakan obyek wisata baru yang sekarang menjadi tujuan wisata di Yogyakarta. Malioboro menjadi tujuan akhir wisata belanja. Mari yang berminat mengunjungi segera menghubungi admin.

AVANZA # INNOVA # ELF # ELF LONG # HIACE # BIG & MICRO BUS # 085.643.455.685 # 7A722B86

Kami mempunyai berbagai macam armada dengan harga bersahabat. Kami menyarankan bagi calon wisatawan apabila hendak mencari armada untuk liburan direncanakan jauh jauh hari guna mendapatkan pelayanan yang terbaik dari kami.

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo - Wekas

Tidak ada komentar

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo - Wekas
  Merbabu yang Istimewa




Planing ke Gunung Merbabu 3142 Mdpl akhirnya terlaksana juga, 13 – 15 Maret 2015 kemaren,  gue dan temen-temen pendakian gue ( Dava,  Romi, Wiwid, Rendra ) kami berlima membulatkan, menyatukan tekad dan hati buat berangkat.  Ohya si Wiwid ini First time naik gunung loh.

Sahabat perjalanan
Sebenernya kami berencana mbolang bareng ama temen-temen Magelang “Andri dan Angga” yang kemaren  Desember 2014 ketemu kita di Mt. Lawu, tapi pada akhirnya mereka berdua gak jadi ikut dan bilang ke gue :
“Mas, tak tunggu di Magelang aja ya, mampir sekalian pas turun nanti nginep rumahku.. maaf kita gak bisa nemenin karena pas gak libur,hiksss”.
Yawda nggak masalah, akhirnya kami sepakat buat berangkat via Selo Boyolali dan merencanakan turun via Wekas Magelang, sekalian ketemu Andri dan Angga di Magelang, Planing yang PD banget menurut gue dan temen2 gue yang baru pertama kali ke Merbabu ini,hehehehe....
Selfie dulu sebelum berangkat
Jumat Pagi kami berangkat dari Ngawi, naik bus “Sugeng Rahayu” jurusan semarang. Ongkosnya 17.000 Rupiah dari Ngawi dan jangan lupa bilang KL (tau kan KL??) iya KL.

Jam Jam pun berlalu setelah di bus bobok cakep, dan kita turun di perempatan Sukowedanan Boyolali kira-kira nyampe sana jam 1 an, ohya kalo dari arah solo bilang aja turun di perempatan Sukowedanan, gak usah ke terminal Boyolali, supaya menghemat waktu jalan. karena perempatan ini sebelum Terminal Boyolali.

Sampe perempatan tadi, kita terus naik Bus kecil jurusan Pasar cepogo atau Selo, ongkosnya 6000. Setelah sampai di pasar cepogo barulah kita naik truk sayur jurusan Selo, jangan lupa nego ama pak sopirnya. Standardnya 5000 an nyampe Polsek Selo. Ada juga yang nawarin 20 ribu nyampe basecamp sih.

Barengan ama bapak-bapak pedagang sayur
Setelah naik truk sayur dengan bayar 5 ribu tadi, kita sampe juga di polsek Selo dan disambut bapak polisi yang lagi dipinggir jalan, di polsek Selo tepatnya.
“Mau ke Merbabu mas?? trus aja lewat jalan ini, nanti ada  Pohon ditengah jalan trus belok kanan nah disitu basecampnya”
Sumpah gue inget banget kata-kata itu..HFTTTT... kami jalan aja terus dan berpikir basecamp paling cuma beberapa ratus meter aja. Tapi ternyata.. Shittt.. berkilo-kilo meter, (Pak kenapa gak bilang kalo basecampnya jauh sih,hikss... Akhirnya kebencian temen gue sama polisi makin bertambah karna mantannya digebet polisi,wkwkwk) skitar 4 km lebih nyampe basecamp Merbabu dengan jalan kaki dan jalan yang terus nanjak, lelah dibayar tunai. Yah pemanasan kali ya, pemanasan apanya... serasa uda trekking aja.

Sumpah jauh bro dari polsek ke basecamp. Gue saranin buat kalian yg mau ke merbabu nyampe polsek bisa ngojek nyampe basecamp ato bawa motor sendiri (itu pun kalo motor kalian kuat, karena ada beberapa pendaki yang bawa motor terpaksa nuntun motor karena jalan yang terus nanjak ), kalo gak pengen capek duluan ya ikutin saran gue tadi. Dan kami akhirnya teringat sama bapak truk sayur yang nawarin kita 20 ribu nyampe basecamp, yah penyesalan emang slalu datang di akhir.tau deh...

 Lewat jalur Selo ini  pendaki akan dapat ngelihat pemandangan yang luar biasa TOP BGT seperti hutan, sabana rumput, bukit, kabut, pendaki cantik dan lain-lainnya,haahhaha. Selo adalah nama sebuah desa di kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Desa Selo ini merupakan desa yang terletak di antara gunung Merbabu dan gunung Merapi. Sehingga desa ini bisa dibilang sebagai start-nya pendakian untuk gunung Merbabu dan juga gunung Merapi. Dan kalian tau nggak?? Gaklah pasti. Dimana gue sebelum nyampe Polsek itu, nyasar di pendakian new selo gunung merapi gara-gara sopir ngira kita mau ke merapi,hadeh..Sakitnya tu di kaki pak...

Perjalanan Dari Polsek Selo - Basecamp Merbabu
      Setelah jalan sekitar sejam lebih, Rombongan gue tiba di basecamp Pak Bari dan langsung ngisi perut dengan menu sate Kambing + Tongseng, Percaya???.... Nggak kok, Menu nya nasi sayur + telur + teh jahe kira-kira Rp.13000, di basecamp Pak Bari udah lumayan banyak orang2 yang mau mendaki (ada 2 basecamp di Jalur Selo ini, BC Pak Bari dan Pak Parman).

Gapura Pendakian Via Selo
Habis makan kita sholat Ashar dijamak ama dzuhur, trus kita registrasi dan berangkat melakukan pendakian setelah itu, setelah sebelumnya membayar registrasi pendakian 10.500/orang, sekitar jam 5 lebih kita menuju gerbang pendakian selo, cuaca gerimis bikin galau dan membuat pengen mendaki esoknya aja, dan langitpun udah gelap pula. Tapi Planning sore itu kita jalan terus dan ngecamp di Pos 3.

Beberapa ratus meter melangkahkan kaki, tapi sumpah belum sampe pos 1 kita uda pada teler, ada yang muntah, ada yang nyanyi, ada yang goyang morena, dan ada yang kentut. Mungkin karna tenaga udah terkuras pas jalan dari polsek ke basecamp tadi. Faklah kata temen gue yang dendam ama pak polisi tadi...hehehe


Langit uda gelap banget, dan headlamp pun kami nyalakan. Pos 1 belum juga keliatan, hujan pun makin deras. kami istirahat sebentar, sambil ngelihat lampu-lampu kota boyolali yang ada di bawah, indah bingits cucok abis... beberapa menit istirahat kita nglanjutin jalan dan akhirnya sampe POS 1 kira-kira  lama jalan kami 1 setengah jam jalan santai, sumpah shooook abis dan sedikit ngos-ngosan, apalagi ada salah satu temen gue yang lagi kurang fit, masuk angin mungkin.

Akhirnya kami sepakat nge camp dulu di pos 1 dan baru nglanjutin jalan lagi besok pagi nya, apalagi hujan turun dan kita masih awam trek dan Cuma bermodalkan tekad dan peta yang kami bawa. Okelah kita camp disini, apa camp disini?? yaudah ayo.hmmmm...

Gue , Dava, Wiwid Buka dome dan Rendra ama Romi yang bikin kopi (bagi tugas). Setelah itu  kita tidur ditemenin rintik hujan dan suara-suara binatang malam. Malemnya pas di dalem dome diluar banyak pendaki-pendaki yang lagi jalan dan istirahat bentar di pos 1. Romi ama Dava uda molor, jadi dia gak sempet ngedengerin suara obrolan pendaki atau apa gue gaktau, yg jelas mereka ngomong pake bahasa Mandarin,sumpah. dalam hati gw “jangan-jangan ini vampire yang tersesat, atau jangan-jangan girlband, Pemain bokep,atau jangan-jangan mereka emang pendaki luar negeri, serahlah...” sudahlah akhirnya gue, rendra, wiwid Cuma bisa ketawa di dalem dome sambil nunggu pagi, dan kita bener-bener nggak bisa tidur minus dava dan romi yg mungkin uda pada ngiler  ngimpi kimochi kimochi ikeh ikeh.

Setelah pagi datang, nggak lupa kita masak-masak buat ngisi perut dan sarapan Ganteng Ganteng Pendaki. Abis makan gue pup / eek entah kenapa hal itu jadi (kewajiban) dimanapun tempatnya, shitt. Setelah makan, beres-berea tenda, kita packing buat lanjut jalan lagi, sekitar jam 10an  berangkat dari POS 1, Budialllll cak.....

POS 1
Pos I ke  Pos II kita tempuh kira-kira setengah jam lebih, dan harus nglewatin pos bayangan dulu. Nah di Pos 2 ini view-nya lebih luas dan lebih keren. Kita bakal disuguhi bukit-bukit dan jalur tanjakkan yang ekstrim dan hutan tropis yang lebat. Di sini kita bisa mendirikan tenda, tapi ini bukan opsi utama buat buka tenda karena kita masih di 20% perjalanan bro. masih jauh sumpah.
POS 2
Pos II – Pos III (batu tulis) baru kita mulai perjalanan menanjak yang nguras tenaga dan nguras isi perut tadi, dan si Raja Kentut dalam Rombongan gue, Si Romi beberapa kali ngeluarin spesialisasi nya, meskipun kadang gue juga sih,hehe,.... Trek dari Pos 2 ke Pos 3, akan ada beberapa...eh banyak ding, tanjakan terjal yang juga sekaligus jadi jalan air, jadi hati-hati kalo jatuh ke lubang-lubang yang jadi jalan air tadi, nyungsep alhasil akan blepotan sekaligus nyusahin temen.

Tanjakan sebelum Pos 3
1,5 jam kira-kira sampailah kita di Pos 3 (Batu tulis), dan udah banyak banget orang-orang yg pada buka dome disini. Tapi, planing kita teteplah ngecamp di Sabana 2 dong. Di Pos 3 ini Gunung Merapi udah terlihat dengan gagahnya, dan jadi view yg lumayan buat ngelupain capek + pegel, tapi sayang view itu tertutup oleh kabut. DAMN......

POS 3 Dan Bukit Background dibelakang sebelum Sabana 1
Hujan mulai turun lagi, dan dari POS 3 ke Sabana 1, kita akan dihadapkan tanjakan terjal yang serasa gakda habisnya karena kita harus nglewatin 2 punggungan bukit. Mulai dari sini pendakian berubah jadi bervariasi, jalan, merangkak, tiarap, maju mundur ganteng  dan lain lain, tehnik scrambling mulai digunakan. Kemiringan trek mulai ekstrim, dan sukses bikin tangan gue sedikit keseleo, karena pegangan gue meleset pas melangkahkan tubuh sambil merayap ke atas, jadi harus bener-bener pegangan kita kuat ke tanah, ranting-ranting pohon, atau ke bahunya (yang terakhir bercanda). ya trek udah mulai menguji tekad kita. Salah ngelangkah dikit jatuh guling-guling ke bawah, nyerah dikit lu nggak bakal nyampe puncak, ngeluh dikit lo bakal ditinggal temen lo. Dan emang bener, Merbabu bukan buat pendaki manja, please deh ini mendaki gunung, bukan gaya-gaya an, bukan piknik, mendaki gunung itu kebersamaan dan butuh proses perjuangan yang melelahkan disertai tekad yang harus kuat dalam setiap langkah (yaelah gue jadi sok bijak...).

Balik lagi ke topik, meskipun si wiwid ini juga first time mendaki gunung, tapi dia sukses dan terlihat tegar “aku yang dulu, bukanlah yang sekarang” eh.... yang jelas dia gak manja kayak temen gue satunya yang kagak gue ajak, pasti pada tau siapa dia, kalo udah baca tulisan gue sebelumnya di Kompilasi Pendakian Gunung Lawu 3265 Mdpl

KEMUDIAN..........

Yes... Sampai juga di Sabana 1. Rata-rata butuh waktu kurang lebih 1,5 jam untuk sampai ke Sabana 1 dari Pos 3. Di sinilah tempat favorit kedua buat ngecamp. Pemandangan yang fantastis dan lahan yang datar penuh dengan sabana cocok sekali buat mendirikan tenda. dan jangan lupa dirikan tenda deket pepohonan supaya tenda kita nggak terkena angin gunung secara langsung dan juga supaya anget, Merbabu terkenal akan badai dan kabutnya.

Kabut di Sabana 1
Selanjutnya setelah dari Sabana 1 kita menuju ke Sabana 2, kira2 (30 menit) kita harus nglewatin tanjakan yang terjal lagi, gila merbabu tanjakan-tanjakannya. Eittsss... setelah melalui trek terjal kemudian jalan menurun... Sabana 2 mulai terlihat, hamparan padang rumput yang lebih luas dari sabana 1.. Nah, ini dia favorit pertama buat mendirikan tenda. Di sini tempatnya lebih luas dari Sabana 1 dan ada barisan pepohonan juga. Kita bisa lebih leluasa milih tempat buat mendirikan tenda. Di Sabana 2 ini pemandangannya sumpah indah Bwanget...gue sampe terharu, mbrebes ganteng ngelihat view lautan di atas awan dan view Merapi di seberang.  Butuh 30 menit-45 menit. Sampai Sabana 2 kira-kira rombongan kita uda sore, jam 3 an kalo gak salah inget.

Tips : jika kamu-kamu ingin berhasil lihat sunrise di puncak gunung Merbabu maka sebaiknya kamu dirikan tenda di Sabana 2 karena nantinya kita hanya butuh 1-2 jam lagi buat menuju puncak Merbabu dengan berangkat jam 3 atau 4  pagi, dan dari pendakian awal atau basecamp bawa air yang cukup buat kebutuhan kalian, karna jalur Selo tidak ada sumber air.

Lanjut...Istirahat bentar, kita mulai ngebuka dome, hujan pun mulai turun dan membasahi jiwa-jiwa yang lelah dan tak tau arah jalan pulang, dingin mulai terasa, kita sempetin ngelihat sunset disini, ohya view gunung merapi deket banget dari sini.

Camp Kami Di Sabana 2
Merapi tuh di Belakang, next next...
Setelah ritual selfi, trus kita masak-masak, dan istirahat full buat persiapan summit besok pagi nya. dan lo bakal terpukau setelah sampai di sabana 2 arahkan mata kalian ke trek menuju puncak, pasti lo bakal terpukau, yah terpukau karna treknya menjulang panjang ke atas dan ekstrim pula kemiringan nya, kita bakal nglewatin punggungan bukit-bukit yang terjal sangat terjal mungkin... Jadi siapkan tekad ekstra dari sini. Habis makan kita istirahat dan bobok cakep. Pagi dateng kita ngelihat sunrise, sedikit ke bukit atas yang di sabana 2. dari arah timur gunung Lawu juga terlihat keren dan Misterius. kemudian kita masak dengan menu spagheti sarden ala chef Romi Werok, kita sarapan di tengah2 padang rumput sabana 2. Karena sarapan di rumah sudah terlalu mainstream, hahahaha...

Sabana 2

Sarapan Sebelum Summit
Kelar makan, kita packing, beresin tenda, bersihin sampah dan selanjutnya nerusin summit. Berjalan beberapa meter dari sabana 2 kita akan melalui trek menanjak yang paling berat, apalagi kita bawa carrier yang segede kulkas. Biasanya, di sabana 2 ini para pendaki yang summit ke puncak akan ninggalin carrier di tempat campnya (yang naik turun via Selo).

Tapi gak berlaku buat rombongan gue, karna kita kan baliknya mau lewat Wekas. Namun jangan khawatir karena saat kita berbalik badan di tengah-tengah perjuangan ngetrek.. jreng,,,jreng!!! lu nggak akan nyesel. View gunung Merapi yang sangat indah akan disuguhkan,Subhanallah...

Tanjakan Sebelum Puncak
Di sepertiga Tanjakan, Selfie dong :p
Sabana II – Puncak (1jam lebihan) kalo ke kiri kita ke puncak tertinggi trianggulasi 3.142 Mdpl, dan kalo ke kanan kita langsung ke Puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu yang terkenal. Dibutuhkan sekitar 1 jam lagi dari Sabana 2 untuk sampai puncak Kenteng Songo atau Trianggulasi. Akhirnya kita nyampe puncak, dan hujan turun, dan sukses pula membuat view disekitar tertutup oleh kabut. Hiks...
Hujan di Puncak Kenteng Songo
Kemudian setelah beberapa jam di puncak, Jam 3 kami turun lewat Jalur menuju Cuntel, Wekas, atau Thekelan dan trek nya gak kalah gila, ada yang namanya Jembatan setan. Gaktau kenapa dinamain gitu, tapi kayaknya karna jalannya yang sempit, kira-kira pas buat jalan miring atau mlipir, dan dibawahnya jurang yang aduduh ngeri kalo salah nglangkah dikit. atau alasan lain dinamakan jembatan setan karna dulunya ada pendaki yang kepleset trus bilang “SETTTANNNN” hahahahaha...

Ohya, Puncak Kenteng Songo – Puncak Syarif sekitar (30 menit) Puncak Syarif 3.119 mdpl.  Puncak Syarif berdekatan dengan Puncak Kenteng Songo/Trianggulasi.

Ya kan
Jembatan Setan
Perjalanan turun nggak kalah sama perjalanan naik, karena trek nya ekstrim. Jurang di kanan kiri, dan seperti yang gue bilang tadi, pas lewat jembatan setan kita harus jalan mlipir-mlipir, karena trek sempit dan bawah jurang,apalagi licin habis ujan. kalo jatuh, Lumayan, paling cedera atau kembali ke Rahmatullah.

Setelah itu beberapa meter dari jembatan setan kita akan nglewatin lagi jalan yang kanan kiri nya jurang, batu-batu, tanah, becek bervariasi dan ada momen dimana pas turun gue sama dava denger suara gamelan, darimana coba di atas gunung??? gak mungkin kan dari HP kita-kita, masak nyimpen Mp3 gamelan, meskipun mungkin juga Romi yang ngedownload ringtone gamelan, MUNGKIN...?!!  dan anehnya Cuma gue sama dava yg denger. Yah, Cuma bisa diem dan lirik-lirik kan sama si dava.

Perjalanan turun kita lalui dengan semangat, saking semangatnya sampe kepleset berkali-kali, ada juga yang kena ranting pohon kepalanya, trus megang tumbuhan berduri (gue sih sebenernya,Anjrit) tapi kami ngalamin semua rasanya kepleset, karna jalur emang licin dan jadi jalan air, bolak balik juga pasang copot jas ujan/ponco, hujan seakan mempermainkan kita-kita, hujan...terang beberapa meter hujan lagi, gitu aja terus nyebelin ihhh (untung jacket waterproof).

1 Jam an kita nyampe di jalan deket kawah belerang gunung merbabu, disini hujan mulai turun lagi... hingga akhirnya kami sampai di sebuah percabangan yang ditandai dengan sebuah tugu, kalau lurus terus ke jalur via cuntel atau thekelan, kalau ke kiri ke jalur Wekas. Kita ambil kiri, beberapa jam akhirnya tiba di camp area atau POS 2 nya Wekas, disini tersedia mata air yang melimpah dan area camp yang luas, banyak pipa-pipa air penduduk disini.

Istirahat bentar buat ngisi stok air yang udah habis, kita lanjut turun lagi ke POS 1 Tegal Arum, ada air terjun kecil lo disekitar pos ini, tapi kita gak sempat mampir, karena nguber waktu supaya gak kesorean nyampe bawah. Di pos 2 sampe pos 1, banyak monyet – monyet liar yang bergelantungan di kanan kiri pohon, Romi yang girang ketemu sodaranya pun, akhirnya nyapa tu monyet-monyet dengan suara... 

“aak...ukkk..aaa...uu..aakk..uukk...”

dan anehnya monyet-monyet itu ngrespon, kenapa ya??jangan-jangan itu mantan si Romi yang dikutuk jadi monyet karna nyia-nyia in dia,behahaha...

Pos 1 Jalur Wekas, Magelang
Perjalanan turun, sukses bikin dengkul serasa mau copot, dan bikin kita basah-basahan kena ujan hingga akhirnya kita tiba di Basecamp Pendakian Via Wekas tepat Jam  5 lebih. Perjalanan turun kira-kira 3  jam’an. Istirahat bentar sambil ganti pakaian, kami pun siap pulang.

Dari Basecamp ke jalan raya masih jauh juga, katanya mas yang jaga basecamp sekitar 5 Km an sampe jalan raya, akhirnya kita ditawarin ojek bayarnya Rp. 25.000 tapi kita sedikit meminta belas kasihan dan nawar bayar 20.000 aja per orang, sampe jalan raya.
 “Mas kalo 20ribu gimana ya, mepet nih mas uang kita“.
Akhirnya mereka setuju setelah berunding dengan wajah butuh duit sama mas-mas ojek lainnya. Dan sedihnya, kita kemaleman nyampe jalan raya, bus dari wekas ke Magelang jam 5 lebih ternyata udah habis, dan akhirnya kita nyari tebengan atau nebeng-nebeng mobil yang pada lewat, hingga akhirnya ada mobil bak yang mau nampung cowok cowok ganteng kayak kita. Mungkin karna kegantengan kita kali ya, hahahaha... justkidd...

Nebeng di Bak truk
Setelah naik mobil bak, kita turun di daerah cenguk, eh Canguk Magelang ding dan kita disambut sama si Andri dan Angga, akhirnya ketemu teman-teman ini juga, “ Yeah THIS IS CENGUK, EH CANGUK ”. ngobrol-ngobrol seru di angkringan, trus kita habis itu istirahat di rumahnya Angga belakang pasar Bon Polo, BTW, Anyway, Busway makasih ya Ngga, udah dikasih tempat istirahat dan dinner di rumahmu.

Andri (paling kiri) Angga (paling kanan) 
Malam pun dilalui, dan akhirnya subuh kami bangun dan siap-siap balik ke kampung halaman kita, kota Ngawi tercinta. Dari Rumah Angga, ke terminal Magelang naik mobil avanza yang juga sering nganterin pendaki via wekas, dikira kita mau nanjak. Akhirnya kita jelasin kalo tujuan kita saat itu ke terminal Magelang buat pulang, sepakat akhirnya bayar 4000 per orang. trus naik Bus Magelang ke Jogja Bayar 12.000, trus tibalah di Terminal Jogja, disini udah banyak kok bus menuju Ngawi. Kita naik Bus “sumber Selamet” ongkosnya Rp. 23.000, (jangan lupa bilang KL lagi) supaya murah. Jam 12 kami pun tiba di Ngawi.


FIX........ pengalaman yang berkesan dan nggak terlupakan, capek pasti, item pasti, pegel pasti, tapi bangga dan bahagia juga pasti, dan semangat baru pasti

“ GUNUNG ITU SEPERTI IBU, DIA ADALAH TEMPAT PELARIAN TERBAIK SAAT KITA BUTUH SEMANGAT BARU ”
Dan selamat ya buat Wiwid yang sukses mendaki gunung first time dan di gunung Merbabu pula, M – E – R – B – A – B – U, iya Merbabu.

Sungguh pendakian kali ini benar-benar menguji kekompakan kami, tekad kami, dan keseriusan kami dah gitu aja.

Nih foto-foto dokumentasi kami :










Estimasi Biaya Transportasi :

Via Selo, Boyolali :

  1. Bus jurusan Ngawi – Boyolali Rp. 17.000 (KL)
  2. Bus Mini Perempatan Sukowedanan jurusan Boyolali – Pasar Cepogo Rp. 6000
  3. Mobil Pick up/Truk sayur Pasar Cepogo – polsek Selo Rp. 5000
  4. Polsek Selo – Basecamp (ojek biasanya 15.000 katanya) tapi kami jalan kaki
  5. Registrasi Pendakian Rp. 10.500 / Orang

Via Wekas, Magelang :

  1. Basecamp – Jalan Raya Wekas Rp. 20.000
  2. Bus/Mobil jurusan Wekas – Canguk Rp. 7000 – Rp. 10.000 (tapi kami numpang, Gratis)
  3. Angkot/Mobil Perempatan Canguk – Terminal Magelang Rp. 4000 / 5000
  4. Bus Jurusan Magelang – Jogja Rp. 12.000
  5. Bus jurusan Jogja – Ngawi Rp. 23.000 (KL)
  6.  
Estimasi Biaya kami selama pendakian dari Ngawi ke Selo Boyolali dan turun Lewat Wekas Magelang kira-kira per orang 200.000 ribu (plus logistik). Tapi kalo bisa lebihin bro kalo mau kesana, karna kami ini Cuma TRAVELER MINIM DANA, hehehe....

Sekian,,,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar