Begini Cara Mendaki ke Puncak Gunung Bersalju di Indonesia
Begini Cara Mendaki ke Puncak Gunung Bersalju di Indonesia
Salju abadi di Puncak Jaya (Afif/detikTravel)
Lorentz - Siapa yang tidak bermimpi
untuk berdiri di Puncak Carstenz, Papua, di ketinggian 4.884 mdpl? Anda
pun merasakan dinginnya salju abadi Puncak Jaya. Sebelum itu, simak dulu
cara menuju Puncak Carstenz berikut ini.
Puncak Carstenz terletak di Pegunungan Sudirman yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Jaya Wijaya di Taman Nasional Lorentz. Carstenz sendiri adalah bagian dari Seven Summit Continental atau tujuh puncak benua. Oleh sebab itu, para pendaki dan traveler selalu bermimpi untuk menginjakkan kaki di sana.
Namun, Carstenz bukan lagi mimpi. Anda bisa memulai perjalanan ke sana melalui Ilaga atau Sugapa di Kabupaten Puncak Jaya. Inilah awal mula perjalanan menuju salah satu puncak tertinggi di dunia.
"Dua jalur menuju Carstenz adalah Sugapa dan Ilaga. Dari sana perjalanan memakan waktu sekitar 5-6 hari perjalanan untuk menuju puncaknya. Tapi kini, Sugapa menjadi jalur yang sering dilewati," kata Founder Rakata Adventure, Sugeng Indradi yang pernah menjajakan kaki di Puncak Carstenz kepada detikTravel, Jumat (22/11/2012).
Sugeng adalah satu dari anggota tim Dream Destination Papua. Sugeng menambahkan, untuk menempuh Ilaga dan Sugapa harus dari Nabire. Dari situ naik pesawat perintis selama sekitar 45 menit dari Nabire dengan kisaran harga sekitar Rp 1 juta. Setelah itu, biasanya banyak pendaki yang menyewa porter dengan biaya Rp 500.000-1.000.000 per hari.
"Dari dua desa itu nanti akan melewati Danau Larson selama empat hari. Lalu dari situ menuju Danau Biru, camp terakhir sebelum Puncak Carstenz selama satu hari perjalanan,"ungkapnya.
Sebelum itu, ada baiknya Anda menyiapkan fisik sebelum memulai perjalanan. Aklimatisasi, yaitu penyesuaian dengan kondisi medan, akan menjadi halangan terberat. Setelah ketinggian 4.000 mdpl, suhu udara yang dapat mencapai 0 derajat Celcius akan menyerang Anda. Oksigen yang semakin tipis pun menjadi tantangan lainnya.
"Biasanya pendaki menyiapkan diri sekitar 3 bulan sebelum menuju Carstenz," lanjut pria yang sering disapa Sugeng ini.
Selain fisik, ada beberapa prosedur yang harus Anda lakukan untuk menuju Puncak Castenz. Apa itu?
"Harus meminta surat ke Menpora dan cc-nya ke beberapa departemen, seperti Kementerian Kehutanan, Pariwisata, Kehutanan, atau Kepolisian," ungkap Sugeng.
Sugeng mengungkapkan, perjalanan ke Carstenz juga bisa melalui operator. Operator tersebut akan mengurus perjalanan ke Carstenz, operator itu seperti Rakata Adventure, Indonesia Trekking, atau Adventure Indonesia.
"Biaya untuk ke Carstenz lebih dari Rp 20 juta. Perjalanan paling minimal ke sana adalah sekitar 2 minggu kalau dari Jakarta," tambah Sugeng menjelaskan.
Kembali ke jalur pendakian, setelah dari Danau Biru, biasanya para pendaki melakukan pemanasan ke Puncak Jaya. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan kondisi sebelum menuju Puncak Carstenz. Tentu, ada salju abadi di Puncak Jaya yang menanti Anda.
"Dari Danau-danau terus ke Danau Kuning lalu ke Puncak Carstenz, perjalanannya 5-6 jam," ujar Sugeng dengan baju hitam bertuliskan Rakata Adventure.
Nah, dari sinilah tantangan lainnya menanti Anda. Teknik tali-menali amat dibutuhkan saat mencapai Puncak Carstenz.
Anda harus menyeberangi jurang setinggi 100 meter dengan cara menggantungkan diri dan merambat di tali di udara. Lamanya, sekitar 15 menit bagi yang sudah terbiasa dengan teknik ini.
"Lalu dari situ, sekitar 15 menit sampailah di Puncak Carstenz," jelas Sugeng.
Selamat datang di Puncak Carztenz! Puncak tertinggi di Papua dan puncak kebanggan Indonesia. Memang, tidak murah dan tidak mudah untuk mencapai ke sana. Akan tetapi, ada rasa tersendiri saat kaki ini berpijak di sana. Berjanjilah, suatu saat Anda akan ke sana!
"Pemandangan dari atas bagus banget, pegunungan hijau dan ada salju-salju di sana," kata Sugeng dengan penuh antusias.
Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Merauke, sampai Jayapura. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.
(ptr/fay)
Puncak Carstenz terletak di Pegunungan Sudirman yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Jaya Wijaya di Taman Nasional Lorentz. Carstenz sendiri adalah bagian dari Seven Summit Continental atau tujuh puncak benua. Oleh sebab itu, para pendaki dan traveler selalu bermimpi untuk menginjakkan kaki di sana.
Namun, Carstenz bukan lagi mimpi. Anda bisa memulai perjalanan ke sana melalui Ilaga atau Sugapa di Kabupaten Puncak Jaya. Inilah awal mula perjalanan menuju salah satu puncak tertinggi di dunia.
"Dua jalur menuju Carstenz adalah Sugapa dan Ilaga. Dari sana perjalanan memakan waktu sekitar 5-6 hari perjalanan untuk menuju puncaknya. Tapi kini, Sugapa menjadi jalur yang sering dilewati," kata Founder Rakata Adventure, Sugeng Indradi yang pernah menjajakan kaki di Puncak Carstenz kepada detikTravel, Jumat (22/11/2012).
Sugeng adalah satu dari anggota tim Dream Destination Papua. Sugeng menambahkan, untuk menempuh Ilaga dan Sugapa harus dari Nabire. Dari situ naik pesawat perintis selama sekitar 45 menit dari Nabire dengan kisaran harga sekitar Rp 1 juta. Setelah itu, biasanya banyak pendaki yang menyewa porter dengan biaya Rp 500.000-1.000.000 per hari.
"Dari dua desa itu nanti akan melewati Danau Larson selama empat hari. Lalu dari situ menuju Danau Biru, camp terakhir sebelum Puncak Carstenz selama satu hari perjalanan,"ungkapnya.
Sebelum itu, ada baiknya Anda menyiapkan fisik sebelum memulai perjalanan. Aklimatisasi, yaitu penyesuaian dengan kondisi medan, akan menjadi halangan terberat. Setelah ketinggian 4.000 mdpl, suhu udara yang dapat mencapai 0 derajat Celcius akan menyerang Anda. Oksigen yang semakin tipis pun menjadi tantangan lainnya.
"Biasanya pendaki menyiapkan diri sekitar 3 bulan sebelum menuju Carstenz," lanjut pria yang sering disapa Sugeng ini.
Selain fisik, ada beberapa prosedur yang harus Anda lakukan untuk menuju Puncak Castenz. Apa itu?
"Harus meminta surat ke Menpora dan cc-nya ke beberapa departemen, seperti Kementerian Kehutanan, Pariwisata, Kehutanan, atau Kepolisian," ungkap Sugeng.
Sugeng mengungkapkan, perjalanan ke Carstenz juga bisa melalui operator. Operator tersebut akan mengurus perjalanan ke Carstenz, operator itu seperti Rakata Adventure, Indonesia Trekking, atau Adventure Indonesia.
"Biaya untuk ke Carstenz lebih dari Rp 20 juta. Perjalanan paling minimal ke sana adalah sekitar 2 minggu kalau dari Jakarta," tambah Sugeng menjelaskan.
Kembali ke jalur pendakian, setelah dari Danau Biru, biasanya para pendaki melakukan pemanasan ke Puncak Jaya. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan kondisi sebelum menuju Puncak Carstenz. Tentu, ada salju abadi di Puncak Jaya yang menanti Anda.
"Dari Danau-danau terus ke Danau Kuning lalu ke Puncak Carstenz, perjalanannya 5-6 jam," ujar Sugeng dengan baju hitam bertuliskan Rakata Adventure.
Nah, dari sinilah tantangan lainnya menanti Anda. Teknik tali-menali amat dibutuhkan saat mencapai Puncak Carstenz.
Anda harus menyeberangi jurang setinggi 100 meter dengan cara menggantungkan diri dan merambat di tali di udara. Lamanya, sekitar 15 menit bagi yang sudah terbiasa dengan teknik ini.
"Lalu dari situ, sekitar 15 menit sampailah di Puncak Carstenz," jelas Sugeng.
Selamat datang di Puncak Carztenz! Puncak tertinggi di Papua dan puncak kebanggan Indonesia. Memang, tidak murah dan tidak mudah untuk mencapai ke sana. Akan tetapi, ada rasa tersendiri saat kaki ini berpijak di sana. Berjanjilah, suatu saat Anda akan ke sana!
"Pemandangan dari atas bagus banget, pegunungan hijau dan ada salju-salju di sana," kata Sugeng dengan penuh antusias.
Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Merauke, sampai Jayapura. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.
(ptr/fay)
Puncak Carstenz di sebelah kiri, salah satu puncak terindah di dunia (Afif/detikTravel)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar