Basecamp Bambangan, Sabtu 06 Februari 2016
Posko Informasi basecamp Bambangan
Basecamp Pendakian Gunung Slamet Bambangan - Purbalingga Jawa Tengah
Bang Othep lagi re-packing ulang dan itu semua kerir kita :)
Lebih kurang 2 sampai 1,5 jam kami di basecamp, kami re-packing ulang,
ke toilet dulu, makan siang, sholat dll. Dan persiapan mendaki lainnya,
saat itu kondisi di basecamp lumayan rame karena pas weekend dan
tanggal merah imlek itu tadi. Setelah selesai kamipun berdoa bersama
sebelum memulai pendakian, walaupun cuaca beneran mendung dan udah
gerimis malahan berkabut banget banget. Ya apa boleh buat ga mungkin kan
nunggu besok lagi, dan kami mulai pendakian juga lumayan udah siang
yaitu jam 2 an. Seperti biasa ga afdol kalo ga foto dulu di gerbang
pendakian, dan kami berenampun foto dulu donk.
Gerbang Pendakian (see...kabutnya keren banget kan, kayak di kayangan saya)
Basecamp - Pos 1 (Pondok Gembirung)
Perjalanan
dari basecamp ke Pos 1 treknya berupa jalan setapak di antara ladang
pertanian warga yang tanamanya berupa sayur-sayuran yang subur dan
terawat banget, keliatan pertanian disini cukup maju dan teratur.
Menurut saya treknya cukup landai, ya tapi tetep ada nanjaknyalah
namanya juga mendaki. Walaupun pendangan kami cukup terbatas hanya
beberapa meter karena kabut tebel banget dan pemirsahh akhirnya gerimis
cintapun turun. Ya Allah... akhirnya baru mulai mendaki aja udah ujan,
jadi kami udah pakai jas ujan dari mulai pendakian.
Tapi
kami masih bisa melihat indahnya pemandangan ladang warga dan tebing
hijau disana. Jarak tempuh menuju pos 1 ini cukup panjang sih menurut
saya bisa 1-1,5 jam dan bisa lebih balik lagi tergantung kekuatan dan
gaya jalan kamu masing-masing. Patokan menuju Pos 1 ini adanya lapangan
yang lumayan luas, setelah lapangan luas ini trek mulai menanjak hingga
Pos 1. Ditengah perjalanan bakalan ketemu dua warung yang jual minuman
panas, gorengan dll. Dan kondisi warung di Pos 1 cukup besar sih menurut
saya bisa duduk-duduk santai dulu sebentar.
Pos 1 (Pondok Gembirung)
Pos 1 (Pondok Gembirung) - Pos 2 (Pondok Walang)
Trek
yang dilalui menuju Pos 2 mulai menanjak, dan pohon-pohonnya lebih
rapat dan hutannya lebih lebat tidak sepeti tadi sebelum Pos 1 yang
lebih didominasi oleh pohon pinus dan masih cukup terbuka. Dan hujan
masih turun walau belum terlalu lebat tapi cukup bikin jalur lumayan
becek dan licin banget. Normal perjalanan adalah 1 jam dari Pos 1 ke Pos
2, balik lagi tergantung cara jalan kamu dan berapa lama berenti
berentinya. Tidak cukup lama akhirnya kita sampai di Pos 2, lalu break lagi
sebentar karena ada warung gitu dan ada jual makanan dan minuman panas.
Lumayanlah buat angetin badan secara lagi ujan broo...
Pos 2 (Pondok Walang)
Pos 2 (Pondok Walang)
Pos 2 (Pondok Walang) - Pos 3 (Pondok Cemara)
Trek
menuju Pos 3 hampir sama dengan sebelumnya menanjak dan banyak
pohon-pohon besar. Karena ujan ga berenti-berenti juga walalupun gerimis
tapi bisa dibilang cukup banyak gerimisnya dari tadi dan jalanan
beneran makin licin pemirsah. Tetep semangat dan terus jalan aja walau
badai menghadang...lagu kali ah. Tapi akhirnya ditengah perjalanan
sebelum Pos 3 hujan turun sangat lebat dan kami semua akhirnya berenti
dulu dan berteduh disalah satu pohon yang cukup besar dengan para
pendaki yang lain. Dan kalo ga salah ini sudah mulai sore ditambah cuaca
begini jadilah mulai gelap dan kami semua pasang headlamp dulu baru melanjutkan perjalanan.
Untuk
estimasi waktu dari Pos 2 menuju Pos 3 ini sebenernya ga terlalu lama
normalnya adalah 30 menit s/d 1 jam man. Tergantung gaya jalan kamu yah
dan kenapa selalu saya bilang gitu biar saya ga disalahin ntar kalo
tiba-tiba ada yang komplen 'kok saya jalannya malah 2 jam lebih dll' yo
wes... makanya saya bilang tergantung kondisi tubuh, cuaca dan lainnya.
Di Pos 3 ini kami istirahat sebentar dan makan dulu serta saya ganti
baju karena basah banget, takut kedinginan. Udah lumayan malem sih
karena cuaca ujan gini dan hutanpun sangat lebat.
Pos 3 (Pondok Cemara) (i'm sorry guys...saya ga bisa ambil foto karena kondisi waktu itu berkabut parah dan ujan jadi saya terpaksa comot image from google)
Pos 3 (Pondok Cemara) - Pos 4 (Pondok Samaranthu)
Perjalanan
menuju Pos 4 ini trek nya ngelewatin hutan yang masih cukup lebat dan
lembab. Eh bukan lembab lagi tapi sangat basah, karena menuju Pos 4
sudah hujan lebat tapi kadang gerimis. Jadi perjuangannya double mulai
dari jalanan nanjak yang licin dan sudah mulai gelap. Ditambah sudah
cukup malam kami sampai di Pos 4 ini. Kalo ga salah jam 8 atau 9 malam
yah? Lupa juga karena hujan jadi trek menjadi lebih berat yang kami
lewatin. Sampai di Pos 4 ini sudah ada yang mendirikan tenda, lebih
kurang sekitar 3 sampai 4 tenda.
Akhirnya
karena kita semua memilih untuk istirahat dulu sebentar di Pos 4, Irfan
dan Hendri sudah berniat untuk mendirikan tenda disini. Karena masih
ada lahan yang cukup datar walau miring dikit. Serta menurut beberapa
pendaki yang turun dari tadi mulai dari Pos 8 ampe Pos 5 udah penuh
banget ama tenda. Jadi takutnya kalaupun kami sampai di Pos 5 sudah
tidak ada space. So, Bang Othep dan Pinkai duluan jalan ke Pos 5
untuk ngecek tempat jika mungkin masih ada maka Bang Othep akan turun
lagi kasih info ke kita lalu Pinki nungguiin di Pos 5.
Singkat
ceritanya, karena udah gelap ujan dan kedinginan dan masih menunggu
Bang Othep yang belum juga datang. Hendri dan Irfan akhirnya mulai
membuka tenda sampai tendanya jadi donk. Abis itu Bang Othep dateng dan
bilang kalau masih ada tempat di Pos 5. Wew..zonk banget akhirnya kita
rapi-rapi lagi Hendri dan Irfan tutup tenda dan cusss kita lanjut ke Pos
5.
Dan
saya juga baru tahu kalau di Pos 4 ini menurut beberapa pendaki
usahakan jangan mendirikan tenda disini. Ya ada mistis-mistisnya
gitu...konon katanya pos angker. Dari namanya 'Samaranthu' alias hantu
tak terlihat. Begitulah mitosnya...
Soal estimasi waktu pendakian dari Pos 3 menuju Pos 4 normalnya adalah 45 menit sampai 1 jam man.
Pos 4 (Pondok Samaranthu) (and again sorry guys, karena saya tetep ingin menampilakan image nya jadi terpaksa saya comot lagi di google karen cuaca yang tidak memungkinkan untuk saya ambil foto saat itu)
Pos 4 (Pondok Samaranthu) - Pos 5 (Samyang Rangkah)
Melanjutkan
kembali cerita saya sebelumnya, perjalanan dari Pos 4 ke Pos 5 kami
lanjutkan. Dalam kondisi gelap, hujan dan sudah mulai capek. Trek yang
dilalui masih konstan yaitu mendaki terus sampai Pos 5. Dan estimasi
waktu menuju Pos 5 lebih kurang 30 menit s/d 1 jam.
Dan
Pos 5 ini menjadi pilihan banyak pendaki untuk mendirikan tenda, tapi
banyak juga yang memilih Pos 6 karena jaraknya tidak terlalu jauh.
Kamipun mendirikan tenda di Pos 5 ini agak turun sedikit dari pos 5
karena kondisi yang sangat penuh dengan tenda.
Beberes
dulu, ganti pakaian, bersih-bersih dll akhirnya kami baru bisa tidur
sekitar jam 12 malam, dan kondisi cuaca malah makin parah. Hujan makin
lebat dan disertai petir yang nyambung terus ampe subuh. Kami berlima
tidur 1 tenda, dan tenda kami pinggirnya juga rembes kena ujan dari luar
karena ga pake flysheet. Oya Pinky emang ga tidur ditenda kami,
tadi pas dia duluan ama Bang Othep dia dititip di tenda besar cowo di
Pos 5. Mungkin karena sudah malam juga dan gelap ujan dan sangat licin
jadi agak riskan jalan ketas jam segini.
Pos 5 (Samyang Rangkah) (Nah yang ini saya foto sendiri tapi pas turun yah karena pas naik masih gelap)
Pos 5 (Samyang Rangkah) - Pos 6 (Samyang Jampang) - Minggu 7 Februari 2016
Normalnya kalau mau summit mulai jalan menuju puncak itu start sekitar jam
3 atau 4 pagi. Tapi karena kami sudah sangat kecapek an dan tidur
malampun sudah larut jadi bangunnya pun agak telat. Biasanya saya jam 4
pagi sudah keluar tenda nyari pojokan, kalo yang ini bisa ditahan karena
mungkin masih ujan gede gitu. Mau bangun males banget malah sempet
kepikiran ga mau summit ajalah dengan kondisi cuaca seperti ini.
Tapi apalah daya kalo ga sampe puncak ntar malah PR balik lagi ke
Slamet. Hahahahahah... jadi muncullah semangat baru jadi jam 5 kita
siap-siap semuanya bawa sedikit bekal makanan, minuman, headlamp dan jas hujan pastinya ga lupa kamera buat foto-foto di puncak. Jam 6 kita lanjut perjalanan menuju Pos 6.
Oya
di Pos 5 ini sekedar informasi kalau disini terdapat sumber air musiman
yang hanya ada saat musim hujan saja. Disini juga ada warung tapi tidak
buka sampai malam. Untuk estimasi waktu sendiri dari Pos 5 menuju Pos 6
lebih kurang 30 menit, karena jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tapi
yang bikin kita lebih lama jalannya karena licin banget jadi extra
hati-hati.
Untuk
treknya sendiri lebih sempit jadi saat berpapasan dengan pendaki lain
harus bergantian. Akhirnya jam 7 an lewat dikit kami sampai di Pos 6,
dan pos ini tidak terlalu luas. Disini kami tidak break tapi langsung jalan lagi masih dengan kondisi agak gerimis.
Pos
6 (Samyang Rangkah) agak aneh moso' Pos 6 di papannya Samyang Rangkah
sama ama di Pos 5 sedangkan di peta yang saya dapat namanya Samyang
Jampang :/(Image taken from google)
Pos 6 (Samyang Jampang) - Pos 7 (Samyang Kendit)
Kami sadar udah ga dapet sunrise lagi karena emang udah siang juga, tapi kami tetep mau summit attack. Gerimis
masih ada walau intensitasnya cukup berkurang, saya sih berharap jangan
turun hujan lagi karena kuatir sampe puncak ga dapet view. Trek
dari pos 6 ke Pos 7 jalur mulai terbuka dan pemandangan sekitarpun mulai
terlihat cantiknya walau masih sedikit kabut. Sebelum Pos 7 ada dataran
yang bisa dijadikan lokasi untuk mendirikan tenda, setelah itu tinggal
melewati satu tanjakan lagi maka kita sampai di Pos 7.
Dan
di Pos 7 ini terdapat warung yang merupakan warung terakhir sebelum
sampai puncak. Lumayan lah ngaso dulu, ngeteh, makan goreng pisang
tambah tenaga, yang cowo-cowo pada mau ngopi dulu. Jadi kami semua
memutuskan untuk istirahat di Pos 7 sesaat. Sambil nambah tenaga..
Pos 7 (Samyang Kendit)
Pos 7 (Samyang Kendit)

Pos 7 (Samyang Kendit)
Pos 7 (Samyang Kendit) - Pos 8 (Samyang Jampang)
Estimasi
waktu perjalanan dari Pos 7 ke 8 lebih kurang 20 menit, dan ini adalah
jarak Pos terdekat di gunung Slamet. Setengah jalan saya sudah keluar
dari hutan lebat, dari sini pemandangan tebing-tebing gunung Slamet
sudah bisa terlihat. Tidak cukup lama saya dan teman-teman samai di Pos 8
yang ditandai dengan plang di sisi kiri jalur.
Pos 8 (Samyang Jampang)

Pos 8 (Samyang Jampang)
Pos 8 (Samyang Jampang) - Pos 9 (Pelawangan)
Menuju
Pos terakhir yaitu Pos 9 trek yang dilewati berupa tanah berumput dan
pemandangan yang terbuka. Dari sini kalau sedang tidak berkabut maka
pandangan akan lepas bisa ngeliat puncak gunung Slamet yang berpasir dan
berbatu. Dan lumayan banyak juga pendaki yang mendirikan tenda disini,
karena memang dekat dengan puncak. Tapi yang perlu diperhatikan adalah
angin berhembus akan lebih kencang karena tidak ada pohon yang menahan.
Lebih kurang saya sampai di Pos 9 Pelawangan ini sekitar jam 9 pagi.
Estimasi waktu dari Pos 8 ke Pos 9 sekitar 25 s/d 40 menit ya.

Pos 9 (Pelawangan) *Abaikan orang-orang nya yah karena foto buru-buru
Pos 9 (Pelawangan) - Puncak
Pos 9
adalah Pos terakhir yang akan kita lewati, dan merupakan batas vegetasi
untuk sampai puncak gunung Slamet artinya tidak ada lagi tumbuhan sama
sekali sampai puncak. Trek dan jalur selanjutnya yang akan kita lewati
menuju puncak berupa tanah merah berpasir dan berbatu kecil dan besar
yang mudah sekali longsor dan jatuh saat di pinjak. Jadi pendaki harus
lebih hati-hati dan memilih batu yang lumayan kokok untuk di injak.
Perjalanan menuju puncak saya lewati dengan pelan dan kondisi saat itu
berkabut jadi pandangan saya cuma beberpa meter saja.
Dan menurut
saya ini adalah jalur tersulit yang akan kita lewati di gunung Slamet
ini. Treknya mirip dengan trek pasir gunung Semeru di Jawa Timur dimulai
dari batas vegetasi. Lumayan beberapa kali saya dan Irfan berhenti
untuk minum dan mengatur nafas lalu baru kami melanjutkan perjalanan.
Lebih kurang 1 jam perjalanan saya dan Irfan sampai di atas di pertigaan
jika kekiri akan turun ke kawah gunung Slamet dan ke kanan jalan
menjuju puncak. Kalau kamu ke kawah maka aroma belerang sangat kuat
sebenarnya dari puncakpun aroma belerang akan tercium juga.
Karena
masih cukup berkabut walau sudah tidak hujan, biasanya di sisi barat
kita bisa melihat gunung Ciremai dan di sisi timur akan tampak gunung
Sindoro dan Sumbing. Dan saya akhirnya sampai di atap tertinggi Jawa
Tengah, yaitu puncak gunung Slamet. Ditandai dengan adanya sebuah plang
bertuliskan "Mt Slamet 3428", dan ada memoriam berbentuk segitiga
bertuliskan nama 6 orang pendaki yang meninggal di gunung Slamet. Rasa
syukur yang ga henti-hentinya saya ucapkan hingga bisa sampai disini,
bisa sampai disini dengan kondisi jalan yang lebih berat karena hujan.
Tidak lupa saya dan teman-teman foto-foto dulu, dan kami sampai di
puncak Slamet sekitar jam 10 pagi.
Dan telah
puas di puncak tidak terlalu lama lalu kamipun turun sekitar jam 11
siang menuju Pos 5. Dan perlu diperhatikan turun juga ga kalah susahnya
cari injekan yang lumayan kuat biar ga jatoh kebawah. Dan kabut tebel
lagi pas saya turun, kalo bisa pas turun jangan sendiri minimal berdua
supaya bisa saling bantu pegangan karena trek yang cukup curam dan
sulit. Pemandangan dari Pos 9 ke Pos 8 cantik banget deh, liat aja ntar
foto-foto saya. Tapi sayangnya di Pos 8 kebawah turun hujan yang sangat
lebat jadi ampe ga keitung deh berapa kali saya jatoh dan kepleset. Ampe
badan lumpur semua, dan sepatu jadi double beratnya karena
banyak banget lumpur yang nempel. Tadinya saya berdua Irfan karena Putri
dan Hendri udah duluan didepan saya. Jadilah di Pos 5 entah saya yang
keduluan ato Irfan yang duluan dan kondisi hujan serta sangat rame jadi
saya pikir udah di Pos 5 juga dibawahnya dikit udah tenda kita.
Drama dikit
saya terus jalan donk ampe ga sadar udah ngelewatin tenda, heran ga
keliatan aja gitu. Akhirnya saya sampai di Pos 4, hujan makin deres udah
jam 3 sore pula, laper dan udah kedinginan capek banget. Trus saya
duduk aja ampe di samperin ama bapak-bapak katanya kalo lupa ya udah
kita turun ke basecamp aja, saya bilang ga papa pak saya tunggu aja
semoga temen saya nyusul. Dan bener donk ga lama Irfan dateng dari jauh
dibalik tetesan hujan cie..udah kayak super hero dateng. Walau sebel
juga dikit abis dia duluan sih...Hahaha selalu ada cerita dari setiap
gunung yang saya datengin. Jadi kita jalan lagi menuju tenda dan ganti
baju, makan, beberes dan kita semua turun sekitar jam 4.30 sore. Yap
cukup sore untuk turun...
Trek dari Pos 9 menuju puncak
Yeay..puncak gunung Slamet
Kawah gunung Slamet

Puncak gunung Slamet
foto bareng team di puncak
Puncak
Bareng team
Love you guys
Puncak rame banget
Sepatu
yang sudah menemani perjalanan saya ke beberapa gunung
Perjalanan
turun dari puncak berkabut banget
Jalan
turun yang terjal
Pohon diketinggian
Pemandangan turun yang cantik sebelum Pos 7
Pemandangan turun yang cantik sebelum Pos 7
Pemandangan turun yang cantik sebelum Pos 7
Saat kami
turun sekitar jam setengah 5 sore kondisi masih hujan, bukan gerimis lagi dan
yang pasti saya berusaha secepat mungkin turun agar tidak kemalaman. Singkat
cerita jam 9 malam man saya dan teman-teman sampai di Pos 1. Jalan beneran
sangat licin, becek luar biasa dan saya kepleset berkali-kali, di Pos 1 kita
istirahat sebentar ada yang makan mie dan saya minum 3 gelas teh panas dan
beberapa biscuit. Karena saya ga bisa duduk lama-lama karena sepatu saya udah
basah dan kaki saya udah kedinginan jadi memustuskan untuk duluan turun ke
basecamp dengan Bang Othep berdua. Untungnya Bang Othep punya lampu terang
banget jadi cukup mempermudah jalan turun kami melewati jalan yang licin. Dan ada
5 orang cowo juga yang pengen turun bareng karena mereka ga punya alat
penerang.
Sebelum sampai di basecamp kami melalui jalur air mengalir yang
cukup deras jadi bisa sekalian cuci sepatu. Jam 12 malam saya, Bang Othep dan 5
cowo yang tadi barengan sampai di basecamp dengan selamat. Saya langsung
memilih mandi, beberes, makan lalu tidur di basecamp sambil menunggu teman saya
yang lain datang. Pinky dan Hendri sampai jam 2 dini hari pagi, sedangkan Putri
dan Irfan memilih untuk buka tenda di bawah Pos 1 karena kondisi kaki Putri
yang sakit dan sudah sangat kelelahan. Irfan dan Putri sampai di basecamp jam 8
pagi. Akhirnya kami semua re-packing dan lalu siap-siap meninggalkan
basecamp lalu pulang ke Jakarta.
Sekian cerita perjalanan saya menuju atap tertinggi di Jawa Tengah yaitu Gunung
Slamet, semoga bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman yang lain.
Catatan :
- Kalo
ada kontak dengan basecamp ada baiknya menanyakan bagaimana kondisi cuaca
disana
- Selalu packing basah di kerir dan bawa jas hujan,
alat penerang, baju ganti jaket baju kupluk sarung tangan yang hangat serta
logistik yang cukup.
- Jangan
paksakan diri kalo memang sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan
perjalanan.
- Selalu
berdoa, sholat dan minta penjagaan 24 jam kepada Allah SWT. Jangan pernah
takabur karena semuanya bisa saja terjadi.
- Ikuti
semua aturan yang telah diteteapkan oleh warga disana.
Tidak
lupa bersyukur kepada Allah SWT untuk kesempatan, kekuatan, penjagaan, dan
kesehatan yang telah diberikan. Untuk mama tercinta yang telah memberikan doa
selalu untuk anak bungsunya di rantau.
Pesen
Saya "Jangan pernah membatasi kemampuan diri sebelum kamu mencobanya"
:)
Salam
"Wanita penikmat alam ciptaan Allah SWT"
Salam
Lestari!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar