Pendakian Gunung Merbabu via Selo
Pendakian Gunung Merbabu via Selo
Gunung Merbabu (3.142 mdpl) secara administratif terletak di 4
wilayah, diantaranya Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat,
Kabupaten Boyolali di sisi timur dan selatan, serta Kabupaten Semarang
dan Kota Salatiga di lereng sebelah utara. Ke-empat wilayah tersebut
masuk dalam Provinsi Jawa Tengah.
Gunung ini mempunyai 3 puncak:
Gunung ini mempunyai 3 puncak:
- Puncak Trianggulasi (3.142 mdpl)
- Puncak Kenteng Songo (3.140 mdpl)
- Puncak Syarif (3.119 mdpl)
Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Merapi |
Setidakya ada 6 jalur resmi yang bisa dilalui pendaki untuk menuju puncak Merbabu:
- Jalur Selo (Boyolali)
- Jalur Wekas (Magelang)
- Jalur Cunthel (Magelang)
- Jalur Thekelan (Magelang)
- Jalur Suwanting (Magelang)
- Jalur Gancik (Boyolali, jalur paling baru)
Jalur Selo merupakan favorit para pendaki, karena selain jalur
yang relatif lebih mudah, jalur ini juga menyuguhkan pemandangan yang
menawan. Nilai minus di jalur ini adalah tidak adanya sumber air, hanya
tersedia di basecamp saja, jadi Anda harus membawa bekal air yang cukup banyak.
Lokasi dan Akses
Basecamp Selo terletak di Dusun Genting, Desa Tarubatang,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Berjarak kurang lebih 7
km dari Polsek Selo. Kalau dari arah timur (Boyolali) sebelum Polsek,
belok ke kanan, ikuti saja jalan aspal atau tanya penduduk sekitar kalau
bingung.
Jalan menuju basecamp cukup sempit, hanya bisa dilalui 1 mobil
saja, kalau ada mobil dari arah berlawanan, salah satu harus mengalah
untuk berhenti. Biasanya kendaraan dari atas yang berhenti.
Lokasi |
Setelah membayar retribusi dan tiket masuk, Anda akan sampai di perkampungan penduduk, di sini terdapat beberapa basecamp, salah satunya adalah basecamp Kang Bari. Anda bisa istirahat, makan, dan packing atau juga menyewa beberapa perlengkapan pendakian seperti carrier, tenda, kompor, sleeping bag, dll.
Basecamp dengan tempat yang cukup luas |
Pendakian
Dari basecamp menuju ke pintu gerbang pendakian Gunung Merbabu tidak terlalu jauh, hanya beberapa meter saja Anda akan sampai di pintu masuk.
Gerbang Penda Kian (pakai spasi :D) Merbabu |
Basecamp - Pos 1 (2 Jam)
Awal pendakian jalur masih landai, melewati tanah dan hutan, sesekali menanjak tapi tidak terlalu terjal.
Awal pendakian jalur masih landai, melewati tanah dan hutan, sesekali menanjak tapi tidak terlalu terjal.
Jalur menuju Pos 1 |
Kurang lebih 2 jam, Anda akan sampai di Pos 1 (Dok Malang). Tanah datar
yang cukup lapang dan bisa memuat sekitar 8-10 tenda. Tapi tetap waspada
jika ingin mendirikan tenda di sini, karena tempat yang terlalu
terbuka, rawan terkena badai.
Pos 1 (Dok Malang) |
Pos 1 - Pos 2 (1¼ Jam)
Setelah Pos 1, perjalanan akan dilanjutkan menuju Pos 2 dengan jalur
mulai sedikit menanjak, sebelum sampai di Pos 2, Anda akan menjumpai Pos
Bayangan (bukan bayangan mantan ya) atau Pos Kota. Setelah sebelumnya
Anda akan melewati Tikungan Macan dengan tanjakan cukup terjal. Bisa
dibilang ini trek paling berat di jalur antara Pos 1 ke Pos 2. Hanya
butuh waktu 30 menit untuk sampai di Pos Bayangan.
Tikungan Macan |
Dude Herlino diapit ibu-ibu muda penuh pesona #halah |
Dari Pos Bayangan menuju Pos 2 dibutuhkan waktu sekitar 45 menit, dengan
trek yang terus menanjak, tidak terlalu terjal tetapi konsisten.
Pos 2 |
Pos 2 - Pos 3 (50 Menit)
Di jalur ini masih tertutup pepohonan dengan trek yang cukup menguras
stamina, tidak sampai 1 jam Pos 3 atau Batu Tulis akan Anda jumpai. Pos 3
ditandai dengan tanah yang lapang, kira-kira setengah ukuran lapangan
sepakbola, banyak pendaki yang memutuskan untuk mendirikan tenda di
tempat ini. Dengan medan yang sangat terbuka, Anda harus hati-hati dalam
memilih tempat untuk mendirikan tenda. Karena angin di gunung tidak
bisa diprediksi.
Di tempat ini juga merupakan pertemuan antara jalur Selo dan jalur yang
baru saja dibuka yaitu jalur Gancik. Penulis sempat ngobrol dengan
rombongan pendaki yang berangkat dari Gancik, kata mereka jalur Gancik
jauh lebih ekstrim dibanding jalur Selo, mirip jalur di gunung Sumbing.
Pos 3 (Batu Tulis) btw, sudah mulai pucat, cyin. Make up luntur |
Pos 3 - Sabana 1 (1¼ Jam)
Di setiap gunung pasti ada jalur yang paling ekstrim, saya biasa
menyebut sebagai "jalur neraka". Di jalur via Selo, trek dari Pos 3
menuju Sabana 1 inilah yang paling berat. Trek sangat terjal dengan
medan tanah merah yang berdebu jika musim kemarau dan sangat licin
apabila turun hujan, benar-benar menguras stamina, fisik, emosi, bahkan
menguras bedak yang menempel di pipi serta membuat bentuk alis menjadi
tidak simetris lagi #eh. Penulis sempat 2 kali koprol di trek ini.
Ada banyak percabangan di jalur ini, saran penulis ambil yang arah kanan
dari Pos 3. Walaupun sama-sama bertemu di Sabana 1 tetapi jalur ke
kanan lebih "ringan" dibanding percabangan yang lain.
Kalau sedang beruntung dan cuaca cerah, Anda bisa menikmati sunrise dari
jalur ini. Matahari akan terbit dari belakang Anda berjalan, muncul
dari balik Gunung Lawu. Sambil istirahat Anda bisa menyaksikan saat-saat
kemunculan sang Mentari atau mengabadikan foto. Jadi jangan sampai
terlewatkan "pemandangan suci" ini (terkesan lebay bahasanya, tapi
memang sangat indah penampakan sunrise dari tempat ini).
Menanti sunrise |
Puncak Hargo Dumilah (Gunung Lawu) mulai terlihat ketika fajar tiba |
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 1 jam, akhirnya kami tiba di Sabana 1 dan mendirikan tenda untuk bermalam di tempat ini.
Sabana 1 |
Puncak Trianggulasi dan Kenteng Songo terlihat jelas dari Sabana 1 |
Sabana 1 - Sabana 2 (30 Menit)
Setelah Sabana 1 jalan mulai sedikit menurun sebentar kemudian menanjak
lagi, tidak perlu waktu lama untuk mencapai Sabana 2, hanya sekitar 30
menit.
Menurut saya tempat ini adalah yang terbaik untuk mendirikan tenda.
Walaupun di sabana terbuka, tetapi di sisi lain ada pepohonan yang bisa
menahan angin, sehingga lebih aman.
Pemandangan yang sangat menakjubkan di sini, selain padang rumput yang
luas, di sisi selatan kita juga bisa menyaksikan Gunung Merapi yang
berdiri dengan gagahnya.
Sabana 2 - Puncak Kenteng Songo (2 Jam)
Setelah puas menikmati pemandangan di Sabana 2, yosh saatnya summit attack! Selepas
Sabana 2, trek sedikit landai sampai lembah Edelweis kemudian trek
terjal menanti di depan. Berhati-hatilah ketika melewati trek ini,
karena selain terjal, jalur di sini terbuka sehingga angin ataupun kabut
bisa langsung mengenai tubuh kita.
Kurang lebih 2 jam menempuh perjalanan dengan trek terjal tadi, Anda
akan sampai di pertigaan, lurus ke arah Puncak Kenteng Songo, arah kiri
ke Puncak Trianggulasi.
Nggak gini-gini amat sih sebenarnya, ini versi lebay aja |
Gunung Kukusan dan Gunung Merapi terlihat jelas dari sini |
Trek terbuka dan terjal |
Setelah melewati trek panjang, akhirnya sampai di puncak tertinggi kedua
Gunung Merbabu yaitu Kenteng Songo. Dari puncak ini jika cuaca sedang
cerah bisa melihat beberapa gunung, diantaranya Gunung Slamet, Sindoro,
Sumbing di sebelah barat. Gunung Ungaran, Andong, Telomoyo di sebelah
utara, kemudian Gunung Lawu, Wilis di sebelah timur.
Kenteng Songo - Puncak Trianggulasi (15 Menit)
Hanya 15 menit saja untuk mencapai titik tertinggi Gunung Merbabu yaitu Puncak Trianggulasi, dengan medan yang landai.
Banyak yang salah kaprah tentang puncak tertinggi di Merbabu ini,
kebanyakan orang menyebut Kenteng Songo sebagai titik tertinggi. Tapi
ketika saya cek menggunakan aplikasi smartphone, ada selisih sekitar 5 meter di antara keduanya, Trianggulasi lebih unggul.
Well Done! Puncak Tertinggi Gunung Merbabu |
Rincian Waktu Pendakian
Jalur
|
Waktu Tempuh
|
Basecamp - Pos 1
|
2 Jam
|
Pos 1 - Pos 2
|
1¼ Jam
|
Pos 2 - Pos 3
|
50 Menit
|
Sabana 1 - Sabana 2
|
30 Menit
|
Sabana 2 - Puncak Kenteng Songo
|
2 Jam
|
Kenteng Songo - Puncak Trianggulasi
|
15 Menit
|
TOTAL
|
6 Jam 50 Menit
|
*Estimasi waktu di atas diluar bermalam, bongkar pasang tenda, masak, makan, selfie, dll.
Waktu turun kurang lebih 4-5 jam.
Tiket Masuk
- Retribusi Rp5000/orang
- Pendaftaran dan tiket masuk Rp15.000/orang
- Parkir sepeda motor Rp5.000
- Parkir mobil Rp20.000
Fasilitas Basecamp
- Tempat istirahat
- Warung makan
- Kamar mandi
- Tempat Parkir
- Penjualan souvenir
- Persewaan alat-alat pendakian
Item
|
Harga Sewa
|
Tenda Kapasitas 4-5 Orang
|
Rp50.000
|
Sleeping Bag
|
Rp20.000
|
Tas carrier kapasitas 60 Liter
|
Rp35.000
|
Kompor
|
Rp20.000
|
Matras
|
Rp15.000
|
*Agustus 2016
Bagi Anda yang membutuhkan jasa porter, bisa menghubungi Bapak Senen/Sunarno (085702101401 / 085713047045) dengan tarif Rp350.000 untuk sekali pendakian.
Ucapan Terima Kasih
- Semesta Alam
- Kaioshin-Sama (God of Creation)
- Mbak Atikha dan Bu Guru Naning, ibu-ibu muda penuh pesona dengan jiwa petualang. KALIAN LUAR BIASA! :*
- RR Brother
- Pak Bari juga Mas Senen dan Mas Sunarno yang sudah banyak membantu, juga untuk foto-fotonya.
Bonus Foto
Bawa kembali |
Ingat selalu kata-kata bijak dari Bapak Mario Tegang |
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar