TikTok Mistisnya Pendakian Lawu via Candi Cetho
TikTok Mistisnya Pendakian Lawu via Candi Cetho
Gunung Lawu (3265 mdpl)
terletak dipulau Jawa, tepatnya di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terletak dikabupaten Karanganyar dan Magetan. Gunung Lawu sendiri terhitung melakukan aktivitas vulkanik terakhir pada
tanggal 28 November 1885 silam.
Gunung Lawu merupakan gunung tertinggi ke 76 dari semua gunung didunia.
Adapun
untuk mencapai puncaknya terdapat 3 jalur pendakian yang cukup populer
yaitu lewat Cemoro Kandang, cemoro Sewu dan candi Cetho. Gunung Lawu
memiliki 3 puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah sebagai puncak tertinggi.
Di Gunung Lawuterdapat beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit,
diantaranya ada Candi Sukuh, Candi Cetho dan Candi Ketek. Ketiga candi
tersebut masih kental, oriental belum rusak dan masih terjaga
keberadaannya.. Dan yang lebih hot lagi adalah terkenal dengan
keangkerannya, beralih ke mitos lain mengatakan bahwa diantara 3 Puncak Gunung Lawu diantaranya adalah salah satu tempat menghilangnya raja
terakhir Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya. Bukan tidak mungkin dengan
latar belakang sejarah yang begitu menakjubkan ini suatu saat nanti
semoga anak cucu kita nanti masih bisa mendengar cerita sejarah budaya,
merawat, mencintai indonesia yang juga saya sangat cintai.
singkat cerita....
Tanggal
10 Juli 2016 jam 05.00 kami berangkat dari Klaten menuju Gunung Lawu,
oo iya kami berangkat dari Klaten berdua, kenapa berdua? singkat cerita
begini, kami menghindari resiko pantangan dan hal2 yang konon katanya
menjadi mitos di Gunung Lawu, apabila mendaki dengan rombongan ganjil
maka salah satu dari rombongan / grup akan terkena kesialan / musibah.
Pagi
itu tepat jam 07.30 kami tiba dibasecamp Gunung Lawu via Candi Cetho, setelah
melakukan pendaftaran kami berdoa terlebih dulu memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
setelah itu kami naik setengah jam lebih akhirnya kami sampai
dipos 1, disini mistis kental sangat terasa, ada satu pohon yang
dikeramatkan oleh penduduk sekitar dan pohon tsb dibalut kain kafan
putih serta bau dupa yang menyengat yang membuat aroma mistis sangat
terasa disana. setelah melewati pos satu kami pun terus berjalan, 70
menitan berlalu akhirnya kami sampai dipos 2, pos 2 merupakan selter/
brak seng yang bisa digunakan apabila terjadi badai atau
semacamnya.untuk mencapai pos 2 kami banyak melewati tempat2 angker
dengan pohon besar dan tinggi yang menjulang . oke waktu itu masih siang
dan kami pun tak terlalu takut untuk memikirkan hal tersebut. 1 jam
berjalan tak terasa sudah sampai dipos 3 , disini pepohonan sudah agak
tidak begitu rapat dan pohon2 yang kesannya angker juga sudah jarang
ditemui, lanjut berjalan akhirnya kami sampai dipos 4, kami melakukan
perengangan otot agar tidak keram secara jalur via cetho ini merupakan
jalur terpanjang dan terberat dengan waktu tempuh sekitar 9-10 jam (dari
sumber google yang saya baca) untuk sampai dipuncak tanpa estiminasi
waktu istirahat, mungkin bisa sampai 10-12 jam atau lebih.tepat pukul
satu siang akhirnya kami sampai dipos 5. dipos 5 kami sempatkan
beristirahat sambil menikmati indahnya sabana bulak peperangan gunung
lawu yang tanjakannya mirip sekali dengan tanjakan cinta gunung
semeru..hehe
setelah beberapa menit beristirahat, kami lanjutkan naik keatas, setelah
naik lagi kami menemui pemandangan yang sungguh luar biasa indahnya,
namanya tempat itu adalah gupakan menjangan, konon kita bisa menjumpai
menjangan asli disini, waktu itu kami disini sempat menjumpai 2 anjing
hitam dan putih berlarian, jaraknya pun terlalu jauh dan kami yakin yang
kami lihat waktu itu adalah anjing.entah siapa yang punya anjing itu
kamipun juga kurang tau. setelah menikmati panorama yang ada kamipun
jalan lagi dan jam 2 an lebih kami sampai dipasar dieng/pasar setan.
disini ada 2 pohon dengan dua batu yang tersusun rapi menyerupai sebuah
candi dan banyak sekali dupa yang membuat saya tidak betah dengan
aromanya. jalan lagi akhirnya kami sampai dihargo dalem, disana terdapat
beberapa selter serta sebuah tempat keramat yang digunakan orang2 utuk
bersemedi dan kegiatan rohani bagi orang kejawen. tepat jam 3 kami
samapai dipuncak hargo dumilah, kami sangat menikamati moment saat itu,
tanpa disadari sunset telah turun dan tenggelam bersama harapan kami
saat itu, akhirnya kami turun untuk ngecamp dipos 5 tanpa kami sadari
bahwa ternyata persediaan air kami tinggal 11/5 liter, akhirnya kami
putuskan untuk turun kebascamp saja, waktu itu malam minggu jadi suasana
tidak terlalu sepi dan tidk terlalu ramai mengingat jalur cetho adalah
jalur terberat, tidak terasa 15 menit sudah berlalu, kami turun dan
sampai dipasar dieng, disini keanehan mulai terjadi badan kami melewati
pasar dieng sangat merinding akhirnya kami mempercepat langkah kami 45
menit akhirnya sampai dipos 5, alhamdulillah. waktu itu sorepun tidak
terlalu gelap karena sunset sore itu sangat cerah dan alhamdulilah kami
terus percepat langkah kami tanpa istirahat sedikitpun, pos 5-4-3 telah
kami turuni dan diatas pos 3 kami ssempat menggelar persediaan makanan
dan memsak makanan disana.
ditempat ini keangkeran lawu mulai bermunculan, setelah kami beres
mengisi persediaan perut kami, beres2 peralatan dan sebelum cabut teman
saya melihat sesosok putih, tanpa menghiraukan teman saya langsung
memalingkan muka dan bergegas mengikuti langka cepat saya dan
perbincangan saya dengan teman saya itu seperti ini "bro, kowe neng
mburi genti " cakapnya tanpa saya tau apa yang sudah terjadi "hemang koe
wae dab, gek midun gek bablas mulih wae " begitu sahutku. "sambil
gemeteran saya berkata " bro mbok musikmu kui disetel"
mengalihkan pembicaraan waktu itu hehe
nah, disetellah dangdut kesukaannya, dan akhirnya iya tidak komplain
lagi mueheheh aku yang ketakutan dan entah kenapa baru kali ini saya
naik gunung merasa sangat merinding bahkan waktu turun kami tak merasa
turun karena ketakutan kami waktu itu, mungkin bisa dibilang bukan jalan
kaki bisa dibilang kami seperti melayang berlari, diturunnan waktu itu
walaupun kami cepat kami juga harus memperhitungkan trek yang curam
serta kanan kiri jurang. bukan itu saja tantangan yang ada ssat kami
naik sempat menemukan beberaapa percabangan yang membingungkan dan bisa
membuat tersesat,tak hilang akal kami menandai percabangan2 itu agar
kami tidak tersesat. kembali ketopik angker "diperjalanan turun kami
tetap melewati pohon pohon besar, bukan cuma itu saja kami menjumpai 2
pohon cemara besar kembar dan yang pernah saya baca merupakan gebang
menuju kerajaan gaib, bau dupa dimana2.. baunya membius pemikiran kami
menjadi negatif, pikirqan kami pun kemana-mana, sesekali kami menjumpai
beberapa pendaki lokal yang sudah terbiasa dan saat kami menjumpai
pendaki lain saat turun rasanya seperti kepala yang menemukan pundak
untuk bersandar. tak terasa pelarian kami sangat cepat sampailah dipos
2, disini menjumpai beberapa rekan yang nge camp dipos 2. alhamdulillah
batinku.. sempat berbincang2 bercanda dengan pendaki laen,dipos 2 dirasa
sudah cukup, kami lanjut perjalanan kami, nah disinilah tempat paling
angker menurut kami, banyak suara2 aneh hingap ditelinga kami" pikirku
yang mendengar hal tsbt," ahh sudahlah mungkin cuman hewan "pikirku
sambil berpikir positip, sebenarnya wajar saja bila banyak hal klenik
yang banyak saya djumpai, secara rombongan saya cuma 2 orang, yaitu saya
dan kawan saya.dan kami seperti disambut penghuni lawu, karena
apa,karena saya yakin tak semua orang bisa menjumpai hal yang seperti
yang kami rasa dan kami lihat, jalan cepat terus sampai beberapa kali
jatuh dan tangan saya sempat sakit karena jatuh tidak siap dengan tangan
menyangga tanah, lanjut sampai akhirnya dipos satu kami berada, dan
disana sangat ramai beberapa pendaki wanita dan laki2, sekitar 20an
oranglah.hmm asik juga ya camp rame2! setelah bertegur sapa, kami
lanjutkan perjalanan kami! hehe semangat bro bc udah deket! dan setelah
itu angkernya lawu pun muncul kembali, tapi kali ini suara monyet
membuntuti kami, supri teman saya semakin ketakutan dan iameminta ganti
posisi dengan saya "ogah bener yakk" wkwk.. suaranya pun semakn menjadi
jadi, ketika menoleh suara itu hilang kami berjalan suara itu mengikuti
lagi, karena saya merasa kasian akhirnya kami bertukar senter, dan aku
mengalah menggunakan senter yang hampir habis baterainya. dan gak mauk
untuk bertukar posisi, suara aneh itu tetap masih ada sampai suatu
ketika dan kagetlah kami sudah berada didepan candi ketek, kami merasa
seperti dituntun" lho disini lho rumah kami, kerajaan kami" dan tanpa
pikir panjang kupalingkan mukaku berjalan menjauh dari tempat tsb.
sesampainya dibawah aku kembali mencium bau dupa, dan spontanlah aku
berbicara " bajigur ambune dupa rabetah aku", kataku ," supri: huss
lambemu mblah ngomong yongono" aku: la mambu gek! ,
jreng2 tibalah kami dibascamp, kami ambil id kami langsung gasspol
pulang balek ke rumah.diperjalanan balek ke klaten supri menceritakan
apa yang dia lihat dan dia rasa, saat dia bercerita kami cocokan apa
yang ia rasa dan saya rasa, ternyata yang kami rasa kan sama dan karena
itulah aku muat cerita dalam blog in! dan mistis itu memang benar
adanya!
dan alhamdulillah jam 01.30 minggu pagi kami sampai dirumah.. dan
sisupri menceritakan semua hal yang ia alami selama pendakian,
sebenarnya masih banyak hal mistis yang kami alami dilawu, tapi saya
berfikir biarlah hal tersebut tatap menjadi ke misteriusan lawu, dan
kenangan malam itu akan tetap hangat dalam fikiran dan hati kecil ku..
sekiannn!!! :)
"great experience and the best"
"view from lawu mountain"
"dont take anything without pict"
"dont leave&burn anything excepted the past"
and take a step with the right ways"
-to be continued!
tampang preman nyali tempe wakakaka #thanks
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar